iPusnas Sebagai Referensi Sumber Belajar
Teknologi masa kini yang sudah masuk kedalam kehidupan manusia akan
semakin sulit untuk dibendung lagi. Semakin majunya teknologi, komunikasi, dan
informasi mempengaruhi segala hal pada kehidupan, tidak terkecuali pada dunia
pendidikan. Dunia pendidikan saat ini mulai beradaptasi dengan kemajuan
teknologi, informasi, dan komunikasi, tidak hanya pelajaran dan kurikulumnya
saja, melainkan juga beberapa bagian didalamnya, seperti contohnya adalah
perpustakaan yang juga sudah mulai berkembang. Masyarakat saat ini banyak
sekali yang menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, salah satu
contohnya adalah penggunaan gawai. Banyak sekali masyarakat yang seakan tidak
bisa lepas dari gawai, maka ada baiknya apabila hal itu sebaiknya dianggap
sebagai salah satu peluang untuk membuat inovasi agar bisa meningkatkan minat
belajar masyarakat. Meskipun penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-hari dapat
mengganggu kegiatan manusia, akan tetapi apabila dapat digunakan dengan baik,
penggunaan gawai bisa juga menjadi bermanfaat. Seperti yang diketahui saat ini,
semakin banyaknya informasi yang tidak jelas asal-usulnya, atau biasa disebut
berita hoax yang muncul pada saat pengguna sedang melakukan penelusuran
informasi dalam jaringan. Banyaknya informasi yang tidak jelas itu perlu
menjadi perhatian bagi semua pihak, sehingga perlu dilakukan sebuah inovasi
baru untuk menangani hal itu.
Ada banyak cara
yang bisa dilakukan untuk mengatasi informasi yang tidak baik didalam
kehidupan. Mungkin salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan
bersosialisasi khususnya pada peserta didik tentang cara menelusur informasi
yang baik agar mereka tidak salah dalam menelusur sebuah informasi. Informasi
sangat penting, karena salah satu sumber belajar adalah melalui sebuah
informasi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui perpustakaan,
perpustakaan saat ini sudah bisa berkembang dan mengikuti kemajuan teknologi. Saat
ini, bisa dibilang perpustakaan sudah mulai memasuki era modern, yang saat ini
biasa disebut perpustakaan digital. Perpustakaan digital merupakan perkembangan
dari perpustakaan hybrid yaitu perpaduan dari perpustakaan konvensional dengan
perpustakaan digital. Salah satu perpustakaan digital yang ada di Indonesia
adalah iPusnas, perpustakaan digital ini merupakan terobosan baru dari
perpustakaan nasional Indonesia ditengah kemajuan teknologi saat ini. iPusnas
didesain layaknya sosial media saat ini, memiliki tampilan dan fitur yang mudah
untuk dipahami oleh penggunanya. Secara umum, perpustakaan digital dibuat
dengan memiliki sebuah tujuan. Tujuan perpustakaan digital menurut Association
of Research Libraries (ARL, 1995) adalah sebagai berikut:
1. Untuk
melancarkan pengembangan yang sistematis tentang cara mengumpulkan, menyimpan,
dan mengorganisasi informasi dan pengetahuan dalam format digital.
2. Untuk
mengembangkan pengiriman informasi yang hemat dan efisien di semua sektor.
3. Untuk mendorong
upaya kerjasama yang sangat mempengaruhi investasi pada sumber-sumber
penelitian dan jaringan komunikasi.
4. Untuk
memperkuat komunikasi dan kerjasama dalam penelitian, perdagangan, pemerintah,
dan lingkungan pendidikan.
5.Untuk mengadakan
peran kepemimpinan internasional pada generasi berikutnya dan penyebaran
pengetahuan ke dalam wilayah strategis yang penting.
6.Untuk
memperbesar kesempatan belajar sepanjang hayat.
Perpustakaan sangat
erat kaitannya dengan sumber belajar, sumber belajar sendiri menurut AECT (Association For
Education Communication and Technology) adalah semua
sumber (yang meliputi orang dan barang) yang mungkin
digunakan oleh si belajar baik secara sendiri sendiri
maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal untuk memberikan
kemudahan belajar (Yusuf Hadi Miarso, 1986). Sehingga
dalam hal ini perkembangan perpustakaan menjadi sebuah perpustakaan digital
akan mendukung pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas.
Dengan adanya
iPusnas ini, kedepannnya para guru, orangtua, maupun peserta didik bisa membuka
akses seluas-luasnya terhadap informasi yang sudah dipublikasikan, dan akhirnya
kegiatan ini nantinya bisa berdampak pada kegiatan pembelajaran. Pembelajaran nantinya
tidak akan lagi berpusat pada guru (teacher centered) tetapi sudah
bergeser menjadi berpusat kepada peserta didik, pembelajaran aktif dan juga pembelajaran
berbasis pada aneka sumber. Dengan demikian, peserta didik akan aktif dan
kreatif sesuai keinginan mereka, tanpa adanya batasan dalam belajar. Selain
itu, dengan adanya iPusnas ini bisa jadi merupakan suatu usaha yang nantinya dapat
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dalam memperoleh pengetahuan secara
teknologi. iPusnas bisa menjadi referensi sumber belajar yang terpercaya bagi
guru, orangtua dan juga peserta didik, karena iPusnas dikelola oleh Perpustakaan
Nasional. iPusnas akan membantu proses belajar setiap orang menjadi efektif dan
efisien, yang terpenting pada era saat ini adanya iPusnas membuat belajar tidak
harus datang ke tempat belajar melainkan bisa dilakukan dimanapun. Dengan
adanya pengelolaan iPusnas yang lebih maju akan membantu siswa dalam
pengaksesan sumber-sumber informasi yang dicari dengan mudah, cepat dan
berkualitas. Koleksi yang ada di iPusnas ini adalah berbentuk digital, sehingga
untuk menggunakannya pun bisa dipinjam selama 3 hari setelah menjadi anggota,
atau pengguna bisa juga membelinya bila
ingin memiliki versi digitalnya. Karena iPusnas memiliki desain seperti sosial
media masa kini, di satu sisi hal ini akan membuat para pengguna bisa mudah
beradaptasi. Tetapi, di sisi lain penggunaan seperti sosial media ini tentunya
akan membuat pengguna mengenal banyak pengguna lain, sehingga penggunaanya
perlu untuk terus diawasi. Tentunya penggunaan iPusnas pada setiap siswa harus
disosialisasikan oleh guru dan pemakaiannya harus tetap pada pengawasan orang
tua. Guru bisa memberikan informasi tentang sumber belajar lain yang bisa
dicari oleh siswa, dan siswa nantinya bisa mempelajarinya sendiri dengan mencari
buku di iPusnas. Sehingga refensi sumber belajar siswa dan ilmu pengetahuan
yang didapat siswa akan banyak, demi maksimalnya hasil belajar siswa di masa
yang akan datang.
Memang nantinya
iPusnas diharapkan akan bisa membantu jalannya sebuah proses pembelajaran. iPusnas
bisa dijadikan referensi sumber belajar, disaat kondisi buku atau koleksi lain
yang ada di perpustakaan tidak ad. Selain itu, dengan adanya iPusnas ini
seharusnya tidak akan membuat para peserta didik untuk lupa mengunjungi
perpustakaan yang ada di sekitarnya, akan tetapi dengan adanya iPusnas ini
diharapkan peserta didik akan sadar bahwa banyak sekali referensi sumber
belajar yang ada di perpustakaan, sehingga minat belajar mereka meningkat
sehingga mereka akan sering datang ke perpustakaan diluar jam belajar formal. Dan
yang paling penting, minat belajar para peserta didik akan meningkat dan dapat
meraih hasil belajar yang maksimal.
Oleh : Iqbal Anwar Zakaria
Daftar Rujukan :
Yusuf
Hadi Miarso. (1986). Definisi Teknologi
Pendidikan. (Satuan tugas definisi dan Terminologi
AECT). Jakarta: Rajawali .
Setiawati, Deni
Laras Catur. 2017. Penggunaan
Perpustakaan Digital sebagai Pusat Sumber Belajar.http://eprints.uad.ac.id/5216/1/PENGGUNAAN%20PERPUSTAKAAN%20DIGITAL%20SEBAGAI%20PUSAT%20SUMBER%20BELAJAR.pdf
.
iPusnas.http. ://ipusnas.id/index.html#section2
Association of Research Libraries. http://www.arl.org/component/taxonomy/term/summary
Komentar
Posting Komentar