Tema: Perpustakaan Digital sebagai Sumber Belajar
iJAKARTA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
BERBASIS MOBILE DAN DEKSTOP GUNA
MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR
TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS
Pendahuluan
Sejarah perkembangan perpustakaan
telah dimulai jauh sebelum masehi. Perkembangan perpustakaan dari masa ke masa
semakin berkembang dan berorientasi ke masa depan. Pada era informasi abad ini,
teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (Information and Communication Technology) telah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan global. Oleh karena itu, setiap institusi
termasuk perpustakaan berlomba untuk mengintegrasikan ICT guna membangun dan
memberdayakan sumber daya manusia berbasis pengetahuan agar dapat bersaing
dalam era global. Perkembangan ICT ini, pada akhirnya membawa pengaruh besar
bagi dunia perpustakaan. Sistem perpustakaan yang selama ini diterapkan mulai
bergeser kearah perpustakaan digital. Perpustakaan digital adalah sebuah sistem
yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek
informasi tersebut melalui perangkat digital (Sismanto, 2008). Perangkat
digital tersebut dapat berupa mobile
maupun PC.
Perpustakaan
digital dapat digunakan sebagai sumber belajar. Dalam proses belajar mengajar
terlibat berbagai komponen atau elemen yang dibungkus menjadi sebuah lingkungan
belajar salah satunya adalah alat pendukung proses belajar misalnya
perpustakaan digital. Dalam proses belajar mengajar perpustakaan digital
berperan sebagai pendukung yang menyediakan materi belajar. Perpustakaan
digital dibutuhkan khususnya pada tahap di mana pengguna perpustakaan (pendidik
atau pembelajar) melakukan pencarian sumber belajar sebagai modal untuk
membentuk dan mencari pengetahuan baru. Perpustakaan digital merupakan sumber
belajar masyarakat dalam memperoleh pengetahuan secara umum maupun pengetahuan
akan teknologi. Implementasi perpustakaan digital terhadap kegiatan belajar
mengajar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam upaya pencapaian
tujuan proses belajar mengajar. Tujuan pengajaran yang dirumuskan dengan baik
dan benar, selayaknya diupayakan pencapaiannya secara maksimal.
Pemaksimalan
pencapaian tujuan pengajaran tersebut dapat dilakukan antara lain dengan
penyediaan dan pelayanan perpustakaan yang memadai. Dengan adanya pengelolaan
perpustakaan digital yang lebih maju akan membantu siswa dalam pengaksesan
sumber-sumber informasi yang dicari dengan mudah, cepat dan berkualitas salah
satunya untuk sekolah menengah atas (SMA), dimana pendidik maupun pembelajar di
tingkat sekolah menengah atas sudah banyak menggunakan mobile phone maupun PC.
Oleh karena itu, dengan adanya perpustakaan digital memudahkan pendidik maupun
pembelajar mencari informasi untuk belajar dan meningkatkan efektivitas
belajar. Selain itu, perangkat digital tersebut dapat dimanfaatkan secara
positif sebagai sumber belajar.
Salah
satu perpustakaan digital yang ada di Indonesia yakni iJakarta. iJakarta disebut “Jakarta Digital Libraries”. iJakarta berbentuk aplikasi berbasis mobile dan PC jadi memudahkan pengguna
dalam mencari informasi dan dapat berfungsi sebagai sumber belajar masyarakat
Indonesia salah satunya warga sekolah menengah atas (SMA). iJakarta merupakan
perpustakaan digital yang dibuat oleh Badan
Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (BPAD DKI) kerjasama
dengan PT. Woolu Akasara Maya (Aksaramaya) sebagai pengembang aplikasi (http://ijakarta.id, 2015). Aplikasi iJakarta
dapat diakses atau digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak hanya
masyarakat Jakarta. Oleh karena itu, dalam belajar khususnya siswa sekolah
dapat lebih efisien dan efektif jika dapat memanfaatkan aplikasi tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pokok bahasan artikel ini
mengarah pada bagaimana jika iJakarta sebagai sumber belajar berbasis mobile
dan desktop guna meingkatkan efektivitas proses belajar mengajar tingkat
sekolah menengah atas.
Pembahasan
Dalam
melakukan proses belajar dan mengajar, pendidik maupun pembelajar dapat
menggunakan sumber belajar. AECT (1977) mengartikan sumber belajar sebagai
semua sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar
sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar
dan meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan. Jadi,
masayarakat khususnya warga sekolah menengah atas (SMA) dapat memperoleh sumber
belajar dari mana saja termasuk melalui alat perangkat teknologi. Oleh karena
itu, pada perkembangan teknologi pada saat ini, perlunya sumber belajar
berbasis teknologi tanpa harus cetak atau langung seperti berbasis mobile atau PC sehingga memudahkan dan meningkatkan efektivitas
pengimplementasian proses belajar mengajar khususnya tingkat menengah atas yang
sudah banyak menggunakan perangkat digital.
Gambaran Perlunya Perpustakaan Digital sebagai Sumber Belajar Tingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Perpustakaan di
Indonesia sudah banyak yang beralih atau menggunakan perpustakaan digital dalam
mendukung proses belajar dan pembelajaran bagi masayarakat salah satunya warga
sekolah tingkat SMA. Anak yang sedang menempuh jenjang Sekolah Menengah Atas
pada dasarnya adalah anak yang berusia 15 tahun ke atas. Jadi sudah mulai
memasuki usia remaja dimana usia tersebut sudah mulai mengeksplorasi susuatu
yang ada seperti memainkan perangkat teknologi. Ismail Fahmi (2004) mengatakan
bahwa perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat hardware, software, koleksi elektronik, staf pengelola, pengguna, organisasi,
mekanisme kerja, serta layanan dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi
informasi. Dalam proses belajar, perpustakaan digital berperan sebagai sistem
pendukung yang menyedikan materi belajar. Perpustakaan digital dibutuhkan
khususnya pada tahap dimana pembelajar melakukan pencarian sumber belajar
sebagai modal untuk membentuk pengetahuan baru.
Implimentasi perpustakaan digital pada tingkat sekolah
yang kaitannya dengan proses belajar mengajar, dapat diidentifikasi menurut
Kusmintardjo (1992) sebagai berikut:
1. Menurunkan kadar ketergantungan siswa pada guru. Perpustakaan yang
lengkap koleksinya dan terkelola dengan baik, bila dimanfaatkan secara optimal
akan dapat membuat siswa tidak terlalu tergantung kepada guru. Siswa akan
berpandangan bahwa guru bukan satu-satunya sumber belajar. Pendekatan CBSA atau Student
Active Learning dalam kegiatan belajar
mengajar menuntut siswa lebih aktif mempelajari dan menyelesaikan tugas-tugas
secara mandiri. Disinilah letak peran perpustakaan sebagai resources yang akhirnya dapat mengurangi ketergantungan siswa
kepada guru. Guru berperan sebagai fasilitator, walaupun masih harus sebagai
sumber belajar utama yang terpercaya. Selain itu siswa juga dapat mengakses
perpustakaan digital lain melalui mobile phone
atau PC tanpa harus ke perpustakaan sekolah langsung.
2.
Efisiensi dan efektivitas dalam upaya pencapaian tujuan
pengajaran. Tujuan pengajaran yang dirumuskan dengan baik dan benar, selayaknya
diupayakan pencapaiannya secara maksimal. Pemaksimalan pencapaian tujuan pengajaran
tersebut dapat dilakukan antara lain dengan menyediakan dan pelayanan
perpustakaan yang memadai. Di perpustakaan digital, siswa dapat melengkapi
pemahamannya tehadap materi yang disampaikan guru sehingga tujuan pengajaran
menjadi relatif lebih mudah untuk dicapai siswa.
Dalam
menggunakan sumber belajar dengan perpustakaan digital dapat memberikan
pengetahuan atau fasilitas dengan perangkat digital. Perangkat digital yang
secara pengetahuan dapat membuat peserta didik menjadi lebih efektif dan
efisien terhadap mencari pengetahuan, informasi dan mengerjakan tugas-tugas.
Jadi pendidik maupun pengajar dalam mencari sumber belajar dapat mengakses
informasi non cetak seperti e-book, jurnal. Sehingga mulai sejak usia remaja sudah
dibekali mengakses atau menggunakan sumber belajar secara positif. Selain itu,
melihat kurikulum yang sudah mulai beralih ke kurikulum 2013, dimana siswa
sekolah menengah atas dituntut aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu untuk
menunjang efektivitas proses belajar mengajar, pendidik maupun pelajar dapat
memanfaatkan perpustakaan digital sebagai sumber belajar.
iJakarta sebagai Sumber Belajar Berbasis Mobile dan Dekstop
iJakarta adalah Aplikasi Perpustakaan digital (ePustaka) yang di
lengkapi dengan eReader untuk membaca eBook dan fitur sosial
media, dimiliki oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta (BPAD DKI) kerjasama dengan PT. Woolu Akasara Maya (Aksaramaya) sebagai
pengembang aplikasi (http://ijakarta.id). Salah satu
tujuan diciptakan iJakarta guna sebagai sumber belajar masyarakat yang berbasis
mobile dan desktop yang dapat diakses secara gratis. Aplikasi yang hadir
lintas platform seperti iOS, Android, dan PC ini memungkinkan pengguna
membaca buku kapan pun dan di mana pun. Oleh karena itu, untuk pendidik maupun
pelajar khususnya tingkat menengah atas (SMA) dapat menggunakan aplikasi ini
melalui mobile maupun desktop. Selain itu, tidak hanya orang
Jakarta yang bisa menggunakan aplikasi ini seperti namanya iJakarta tetapi
seluruh pengguna dunia maya. Ada banyak fitur yang bisa kita dapatkan dengan
menggunakan iJakarta atau perpustakaan digital sebagai berikut:
Membaca Buku Online dan Offline
Tentu
sesuai dengan fungsinya sebagai perpustakaan digital iJakarta ini memiliki
fitur membaca buku secara gratis secara online
yaitu dengan mencari buku yang ingin kita gunakan pada bagian
"Pencarian" lalu apa kita hanya dapat membuka buku itu secara online? jawabannya tentu tidak selama
buku yang ingin kita baca sudah di pijam dan di unduh pada aplikasi iJakarta
kita dapat membacanya secara offline
Adanya Sosial Media
Ini salah satu yang membedakaan iJakarta dengan Perpustakaan
Digital lainnya, dengan adanya fitur sosial media pada iJakarta. Jadi semua
orang dapat memberikan ulasan, berbicara atau bahkan merekomendasikan buku yang
sudah di baca pengguna kepada seluruh pengguna iJakarta lainnya.
Keterangan Lengkap
Fitur ini terdapat pada bagian awal kita memilih buku yang
ingin kita baca seperti Sinposis, Penerbit, Pencipta Buku dan sebagainya.
Pinjam dan Donasi
iJakarta menggunakan sistem perpustakaan sesungguhnya yaitu
dengan meminjam buku dengan system jumlah pembaca akan di batasi sesuai stok
buku yang tersedia dan tidak adanya salinan secara ilegal alias asli dari
penerbitnya, sehingga ketika buku yang kita inginkan di baca oleh orang banyak
kita harus mengambil posisi di bagian Antrian. Antriannya sampai kapan? tenang
iJakarta memberikan kita begitu banyak kemudahan untuk keterangan nomor antrian
sudah di berikan sesuai dengan urutan.
Fitur donasi juga terdapat pada iJakarta ini, dimana kita
sebagai pembaca bisa memberikan uluran tangan untuk membuat salinan secara
resmi dengan memberikan donasi kepada salah satu penyedia perpustakaan digital
seperti Badan Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta (BPAD), Aksaramaya
dan lainnya.
Pembayaran donasi ini kita bisa menggunakan Pembayaran Online dengan bank yang sudah bekerja
sama, dengan kartu kredit ataupun transfer langsung dengan mesin ATM.
Catatan Pribadi dan Kategori Buku Banyak
iJakarta memiliki salah satu fitur unik yaitu catatan
pribadi yang sangat bermanfaat bagi user sebagai pengingat atau memo
kecil secara cloud dalam aplikasi
iJakarta ini, iJakarta juga memiliki banyak sekali Kategori buku kurang lebih
60 kategori.
Cara Penggunaan iJakarta
Penggunaan
aplikasi ini juga cukup mudah. Calon pengguna cukup mendaftar melalui akun Facebook atau email yang sudah dimilikinya. Setelah itu, pengguna dapat langsung
merasakan beragam fitur yang tersedia di aplikasi ini.
iJakarta dalam Meningkatkan
Efektivitas Proses Belajar Mengajar Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)
Aplikasi
perpustakaan digital iJakarta sebagai sumber belajar mendukung proses belajar
mengajar dalam menyediakan materi. Jadi jika siswa dalam membutuhkan informasi
untuk tugas, maupun laporan yang diberikan oleh guru/pendidik dapat mengakses
atau memanfaatkan iJakarta karena tidak semua bahan pustaka atau koleksi
terpenuhi di perpustakaan sekolah. Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi
perpustakaan digital iJakarta yang berbasis mobile
dan desktop memudahkan siswa dalam
mencari informasi tanpa harus mengunjungi perpustakaan. selanjutnya membantu
pendidik dalam mengajarkan siswa menggunakan perangkat digital yang bermanfaat
seperti dalam proses belajar mengajar dapat memberikan bekal dengan
mengimplementasikan pembelajaran dengan cara mengakses sumber belajar melalui
perangkat digital seperti mobile
maupun PC. Selain itu, membantu guru dan siswa dalam mencari informasi yang up to date. Aplikasi perpustakaan
digital sangat bermanfaat bagi siswa khususnya siswa sekolah. siswa dapat
meningkatkan wawasan akan pengetahuan dan cara belajar lebih efektif karena
sumber belajar tidak hanya pada satu acuan seperti yang didapatkan di sekolah saja.
Kehadiran beragam e-Book atau buku elektronik memudahkan orang
untuk tetap bisa membaca tanpa perlu membawa buku dan salah satu yang
menawarkan kemudahan itu adalah aplikasi iJakarta, yang
disebut sebagai Jakarta Digital Libraries. Selain itu, mengajarkan siswa
mendapatkan pembelajaran melalui lingkungannya karena dalam iJakarta terdapat
fitur dimana pengguna dapat saling berinteraksi di aplikasi tersebut. Hal ini
dikutip dalam berita liputan 6 bahwa Tak sekadar membaca, aplikasi ini juga
memungkinkan penggunanya menjaring dan bersosialisasi dengan pengguna lain
(Damar, Liputan 6.com, 2016).
Implementasi
perpustakaan digital terhadap kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam upaya pencapaian tujuan proses belajar
mengajar.
Kesimpulan
Dengan demikian, sumber belajar dapat didapatkan dimana saja
dan dari berbagai macam sumber salah satunya sumber berbasis teknologi
informasi yakni melalui perpustakaan digital. Perpustakaan digital di Indonesia
berbagai macam salah satunya iJakarta. iJakarta merupakan aplikasi perpustakaan
digital berbasis mobile dan desktop yang dapat diakses secara
gratis. iJakarta dapat meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar pada
sekolah menengah atas karena pada sekolah tersebut sudah banyak yang mengenal
teknologi informasi maka agar proses belajar berjalan secara maksimal, siswa
atau pendidik dapat menggunakan perangkat digital seperti mobile phone dan PC dalam membantu menemukan informasi seperti e-book sehingga memudahkan dalam proses
belajar maupun mengajar.
Akan tetapi, dalam menggunakan aplikasi iJakarta harus benar
dimanfaatkan secara baik dan professional, jangan hanya mengakses media
sosialnya saja tetapi benar-benar dimanfaatkan untuk memperoleh informasi dalam
membantu belajar maupun pembelajaran.
Daftar Pustaka
AECT. 1977. The Definition
of Educational Technology. Washington: Association for Educational
Communication and Technology.
Damar, Agustinus M. 2016. iJakarta Tak Sekadar Aplikasi
Perpustakaan Digital. http://tekno.liputan6.com/read/2510624/ijakarta-tak-sekadar-aplikasi-perpustakaan-digital.
Diakses pada 18 Oktober 2017.
Fahmi,
Ismail, 2004. Inovasi Jaringan Perpustakaan Digital: Network of Networks
(NeONs). Makalah Seminar dan Workshop Sehari Perpustakaan dan Informasi
Universitas Muhammadiyah Malang 4 Oktober 2004.
Jakarta
Digital Libraries. 2015. iJakarta. https://ijakarta.id/. Diakses pada 4 Oktober
2017.
Kusmintardjo.
1992. Pengelolaan Layanan Khusus di Sekolah (Jilid II). Malang:
IKIP
Malang.
Sismanto. 2008. Manajemen Perpustakaan Digital.
Oleh: KARINA OKTA BELLA
Komentar
Posting Komentar