Membangun Perpustakaan Digital sebagai Alternatif Sumber Belajar di Sekolah
Di era globalisasi sekarang ini dunia perpustakaan semakin hari semakin
berkembang dan bergerak ke depan. Perkembangan dunia perpustakaan ini didukung
oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah ke
berrbagai bidang. Hingga saat ini tercatat beberapa masalah di dunia
perpustakaan yang dicoba dengan adanya menggunakan teknologi informasi. Dari
segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan
tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalag,
pelayanan yang kurang mementingkan kepuasan pengguna perpustakaan. Kemudia
muncul perpustakaan modern yang menggunakan katalog (indeks). Katalog di
perbaharui menjadi katalog elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam
pencarian kembali koleksi yang disimpan di perpustakaan. Lalu setelah katalog
mengalami pembaharuan, muncul adanya bentuk koleksi elektronik yang tidak
memakan tempat dan mudah ditemukan kembali. Tidak hanya itu lalu muncul lagi
perkembangan perpustakaan digital (digital
library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena
berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet).
Perpustakaan digital merupakan pengembangan dari perpustakaan knvensional.
Perpustakaan digital masih melaksanakan prinsip-prinsip dasar perpustakaan,
namun dengan dukungan teknologi informasi diharapkan dapat diwujudkan
peprustakaaan yang lebih modern, lengkap, mudah dijangkau dan diakses oleh
pengguna. Bagi sekolah perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang
pokok, oleh karena itu dengan adanya perustakaan digital merupakan salah satu
alternatif untuk sumber belajar di sekolah untuk menghadapi adanya kemajuan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi informasi dan
komunikasi.
Perpustakaan Digital Sebagai Alternatif Sumber Belajar Di
Sekolah
Sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna
kepentingan belajar-mengajar, baik secara langsung atau secara tidak langsung. Dalam usaha menimgkatkan
kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita tidak boleh melupakan
satu hal yang sudah pasti kebenarannya yaitu bahwa peserta didik atau siswa
harus banyak berinteraksi dengan sumber belajar. Tanpa sumber belajar yang
memadai sulit diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada tercapainya
hasil belajar yang memadai sulit diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah
kepada tercapainya hasil belajar yang optimal. AECT (1977) mengartikan sumber
be;ajar sebagai semua sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai
oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk
memperlancar belajar dan meliputi pesan, orang, mateial, alat, teknik, dan lingkungan.
Sumber belajar memiliki 6 bentuk atau terbagi menjadi 6 golongan. Menurut
Wiryokusumo & Mustaji (1989) terdapat bentuk sumber belajar diantaranya (1)
pesan,(2)orang/manusia,(3) bahan/material, (4) alat/peraalatan (5) teknik, (6)
lingkungan. Fungsi sumber belajar lebih cenderung memberikan kesempatan proses
berasosiasi kepada anak untuk mendapatkan dan memperkaya pengetahuan dengan
menggunakan berbagai alat,buku,narasumber, atau tempat (Sudono:2000). Sumber belajar tidak lepas
dari pusat sumber belajar yang merupakan suatu tempat yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan, penyediaan, dan pemanfaatakan sumber belajar dari berbagai
jenis yang disusun secara terpadu sesuai kebutuhan belajarnya. Menururt Gary
.T. Peterson dan Rahardi (2005) terdapat lima tahapan perkembangan pusat sumber
belajar yaitu (1)pemanfaatan dan pengelolaan sumber belajar yang tidak dikelola
dan diorganisir oleh sebuha lembaga melainkan hanya perseorangan, (2)
perpustakaan yang mengelola sumber belajar bahan cetak, (3) perpustakaan yang
dilengkapi dengan pelayanan audio visual, (4) perpustakaan yang dilengkapi
dengan ruang belajar non tradisonal, dan (5) pengembangan konsep perustakaan
ditambah dengan komponen pengembangan sistem pembelajaran (instruksional).
Salah satu sumber belajar disekolah dengan adanya lingkuang perpustakaan. Menurut
Darmono (2001) perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat
untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka
secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi
sekaligus sebagau sarana belajar yang menyenangkan. Perpustakaan mengalami
perkembangan di jaman teknologi informasi yakni perpustakaan digital.
Perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan
objek informasi yang mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat
digital (Sismanto,2008). Perpustakaan digital merupakan suatu usaha yang dapat
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dalam memperoleh pengetahuan secara
teknologi. Dalam Digital Library Federation (1995) yang mendefiniskan
perpustakaan digital sebagai organisasi yang menyediakan berbagai sumber daya,
termasuk staf yang mampu melakukan pekerjaan menyeleksi, menata, menyediakan
akses intelektual, menginterpretasikan, mendistribusikan, melestarikan keutuhan
koleksi karya digital termasuk memastikan ketersediaan dari waktu ke waktu agar
bisa didapat dengan mudah, murah oleh komunitas atau sekumpulan komunitas
tertentu. Impelentasi perpustakaan digital sebagai sumber belajar dapat
meningkatkan efisiensi dan efektiviktas dalam upaya pencapaian tujuan proses
belajar.
Peran perpustakaan digital dalam sumber belajar
Pada dasarnya, perpustakaan digital itu sama saja dengan perpustakaan
biasa, hanya saja memakai prosedur kerja berbasis komputer dan sumber
informasinya digital. Jaringan informasi semacam internet memberikan kesempatan
luas untuk mengakses lembaga yang menyediakan informasi. jaringan ini berfungsi
sebagai perpustakaan yang dinamakan perpustakaan digital. Perpustakaan digital
tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sumber-sumber lain dan
pelayanan informasinya terbuka bagi pengguna bahkan di seluruh dunia. Koleksi
perpustakaan digital tidak lah terbatas pada dokumen eletronik pengganti bentuk
cetak saja, ruang lingkup koleksinya malah sampai pada artefak (bahan-bahan)
digital yang tidak bisa digantikan dalam bentuk tercetak. Koleksi menekankan
pada isi informasi, jenisnya dari dokumen tradisional sampai hasil penelusuran.
Perpustakaan ini melayani mesin, manajer informasi, dan pemakai informasi.
Semuanya ini demi mendukung manajemen koleksi, menyimpan, pelayanan bantuan
penelusuran informasi
.1. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan aktiviktas anak
didik.
Pertumbuhan dan perkembangan aktiviktas anak dapat
terjadi jika anak merasa dapat mengikuti (secara phisik dan psikhis) kegiatan
belajar mengajar yang dilaksanakan disekolah itu. Untuk dapat mebgikuti
kegiatan belajar terutama untuk bidang studi yang sifatnya lebih banyak
kognitif dan efektif, maka perlu tersedianya suatu resources yang memungkinkan anak tersebut selalu merasa aktual.
2.
Menurukan kadar ketergantungan siswa pada guru
Perpustakaan yang lengkap koleksinya dan dikelola dengan
baik, bila dimanfaatkan secara optimal akan dapat membuat siswa tidak terlalu
tergantung kepada guru. Siswa akan berpandangan bahwa guru bukan satu-satunya
sumber belajar. Guru berperan sebagai fasilitator, walaupun masih harus sebagai
sumber utama yang terpercaya.
3. Efisiensi dan efektiviktas dalam upaya pencapaian tujuan
pengajaran. Tujuan pengajaran yang dirumuskan dengan baik dan benar, selayaknya
diupayakan pencapaiannya secara maksimal. Pemaksimalan pencapaian tujuan
pengajaran tersebut dapat dilakukan antara lain dengan menyediakan dan
pelayanan perpustakaan yang memadi. Dengan adanya perpustakaan digital siswa
dapat melengkapi pemahamannya terhadap materi yang disampaikan guru dengan
mengakses koleksi yang ada di perpustakaan digital.
Dalam implementasi perpustakaan digital dapat ditambahkan dengan memberikan
pengetahuan atau fasilitas dengan perangkat digital. Perangkat digital yang
secara pengetahuan dapat membuat peserta didik menjadi lebih efektif dan
efisien terhadapt mencari pengetahuan, informasi dan mengerjakan tugas-tugas.
Perpustakaan digital perlu adanya pemeliharaan dan pengawasan dalam manajemen
perpustakaan digital agar sesuai dengan arah tujuan dan tetap sasaran.
Pengawasan dapat dilaukan oleh personil yang ada dalam perpustakaan digital
disekolah termasuk kepala sekolah. Pemeliharaan
tentunya dapat dilakukan oleh seluruh pihak sekolah harus ikut turun membantu
pemeliharaan perpustakaan digital agar tetap terstruktur. Lalu melakukan
pengevaluasian apakah perpustakaan digital di sekolah berjalan sesuai dengan
tujuan dan mampu mengembangkan kulitas sekolah.
Disamping itu tidak terbatasnya informasi terutama sumber belajat yang
dapat diakses oleh siswa dan guru melalui perustakaan digital, akan berdampak
pada kegiatan pembelajaran. Perputskaan digital yang terkoneksi secara intra
maupun internet ke setiap ruangan kelas memungkinkan guru dan siswa dapat
belajat lebih efektif karena dapat mengakses informasi (sumber belajar) dari
ruangan kelas dan tidak harus ke perpustakaan secara fisik. Dan pembelajaran
akan berorientasi pada pembelajaran yang aktif, interkatif kreatif, inovatif,
dan menyenangkan yang terlaksana dengan baik sehingga siswa tidak lagi belajar
dengan tuntutan orientasi subjek materi
tapi mereka akan mengkonstruksi apa yang dipelajarinya dalam rpses
pembelajarannya dan dapat menerapkan dalam kehidupannya. Tidak hanya itu adanya
perpustakaan digital akan menekan biaya operasional untuk pengadaan buku/aneka
sumber belajar karena dengan membeli satu master kemudian disimpan dalam server
dapat diakses keseluruh ruang kelas/ruangan yang ada.
PENUTUP
Perpustakaan digital merupakan sebuah unit yang menyediakan berbagai sumber
daya. Termasuk staf yang mampu melakukan pekerjaan menyeleksi, menara,
menyediakan akses intelektual, menginterpretasikan, mendistribusikan,
melestarikan keutuhan koleksi karya digital, termasuk memastikan ketersediaan
dari waktu ke waktu agar bisa didapat dengan mudah dan murah. Peran
perpustakaan digital bahwa pembelajaran mempunyai kolerasi yang positif dalam
usaha pemberdayaam dan pengkayaan keilmuan baik bagi pendidik maupun
pembelajar.
Dalam pengolahan perpustakaan digital sebagai
sumber belajar harus menggabungkan integrasi, keterkaitan, dan kerjasama.
Perpustakaan digital di sekolah memiliki manfaat diantaranya peserta mempunyai
pandangan bahwa tiak hanya guru sebagai sumber belajar namun adanya
perpustakaan digital tersebur dan guru sebagai fasilitator, peserta didik tidak
lagi bergantung kepada guru. Proses pembelajarann lebih efektif, dengan adanya
perpustakaan digital banyak menggunakan berbagai materi belajar. Belajar tidak
hanya bisa dilakukan dikelas dengan adanya guru namun juga bisa belajar dengan
mengakses perpustakaan digital dan tidak perlu datang ke perpustakaan
konvensional.
Oleh : Metta Purnamasari
Komentar
Posting Komentar