Pemanfaatan E-Learning Sebagai Model Pembelajaran di Era Digital

Teknologi merupakan sekelompok alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi yang begitu cepat menghasilkan inovasi-inovasi baru yang selalu ada seiring berjalannya waktu. Salah satu teknologi yang paling populer dan saat ini merupakan suatu kebutuhan utama bagi manusia yaitu teknologi internet. Dengan diiringi perkembangan dari telepon seluler yang menyediakan fitur untuk akses internet, berbagai provider yang berlomba-lomba menjual produk mereka untuk akses internet pada iklan-iklan di berbagai media, telah membuat teknologi internet dapat dikatakan menjadi kebutuhan pokok. Revolusi digital ini sangat menuntut manusia dalam penggunaan teknologi informasi di kehidupannya, dan jika kita membahas teknologi informasi pasti ada kaitannya dengan internet.
            Internet adalah candu. Hampir setiap orang memiliki gadget atau telepon seluler pintar (smartphone) yang bisa digunakan untuk mengakses internet. Manusia akan sangat terlihat sibuk dengan smart­phone-nya karena hampir semua urusan kehidupannya dibantu dengan gadget. Menurut survei dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), statistik pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah pengguna Internet di Indonesia tahun 2016 adalah 132,7 juta pengguna (51,5%) dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 256,2 juta. Pengguna internet terbanyak berada di Pulau Jawa dengan total pengguna 86.339.350 orang (65%) dari total pengguna Internet. Jika dibandingkan penggunana Internet Indonesia pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta pengguna, maka terjadi kenaikkan sebesar 44,6 juta pengguna hanya dalam kurun waktu 2 tahun (2014 – 2016).

Data Pengguna Internet Indonesia tahun 2016



            Internet benar-benar telah membuat manusia merasa sangat terbantu dalam segala aspek kehidupannya, salah satunya pada dunia pendidikan. Berbagai macam kemudahan akses informasi yang ditawarkan telah mengubah model pembelajaran konvensional yang dulunya hanya menggunakan buku tercetak dan ceramah dari guru sebagai sumber belajar, menjadi pembelajaran yang berbasis digital dengan kemudahan akses informasi yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini telah mengubah karakter pelajar yang menjadikan internet menjadi sumber belajar. Dengan adanya fenomena seperti ini, institusi pendidikan perlu menyesuaikan diri dengan karakter pelajar untuk menciptakan pembelajaran sukses, salah satu inovasi baru dalam dunia pendidikan ini adalah adanya model pembelajaran e-learning (elektronik learning) atau bisa disebut dengan online learning. Adanya e-learning ini membuktikan bahwa internet telah mempengaruhi bebagai aspek kehidupan khususnya di dunia pendidikan.
Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat. Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan e-learning sebagai konsep pembelajarannya, contohnya Universitas Bina Nusantara. Namun, beberapa perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi mahasiswa yang karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka. Dalam kaitan ini, e-learning berfungsi sebagai option (pilihan) bagi mahasiswa. Di level Perguruan Tinggi (PT), beberapa PT mengembangkan platform e-Learning sendiri, diantaranya:
1.      UGM (http://elisa.ugm.ac.id/),
2.      Unissula Semarang (http://www.unissula.ac.id/sinau/),
3.      AMIKOM Jogja (http://e-Learning.amikom.ac.id/), dll.
Beberapa PT lain menggunakan platform MOODLE, diantaranya:
1.      ITB (http://kuliah.itb.ac.id/),
2.      UNPAR (http://e-Learning.unpar.ac.id/),
3.      Gunadarma (http://e-Learning.gunadarma.ac.id/),
4.      ITS (http://share.its.ac.id/),
5.      UB (http://inherent.brawijaya.ac.id/vlm/),
6.      Unitomo (http://eLearning.unitomo.ac.id),
7.      IST AKPRIND (http://e-Learning.akprind.ac.id/), dll.

KONSEP PEMBELAJARAN E-LEARNING

            E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan komputer lain (Darin E. Hartley, 2001). Menurut Allan J. Handerson (2003) memberikan batasan istilah e-learning yaitu pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer (biasanya terkoneksi internet) yang dapat digunakan untuk para pekerja dimana mereka dapat belajar di tempat kerja tanpa harus ke kelas yang dapat dijadwalkan dengan kesepakatan antara instruktur dengan siswa sehingga siswa dapat belajar mandiri sesuai waktu yang mereka inginkan. Kesimpulannya, e-learning merupakan sistem pembelajaran yang didukung oleh konsep pengembangan berkelanjutan. Proses kolaboratif yang memfokuskan pada peningkatan kemampuan individual dan organisasi. Desain e-learning haruslah efektif melalui pengembangan komunikasi penggunaan media elektronik dan jaringan.

A.      Model-model e-Learning
1.      Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web)
Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web tersebut.
2.      Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer)
Kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan sebuah sistem komputer. Program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
3.      Virtual Education (Pendidikan Virtual)
Kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar yang mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia, pemanfaatan internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima materi-materi pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan memanfaatkan teknologi yang sama.
4.      Digital Collaboration (Kolaborasi Digital)
Peserta didik yang berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja) bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet.

B.       Kelebihan dan Kekurangan E-Learning.

Manfaat E-Learning dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
  1. Fasilitas e-moderating, yakni guru dan siswa dapat saling berkomunikasi melalui internet tanpa dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu.
  2. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
  3. Siswa dapat me-review bahan belajar setiap saat, karena bahan belajar tersebut berada di komputernya.
  4. Tambahan informasi terkait dengan bahan yang dipelajari akan mudah didapatkan melalui internet.
  5. Guru dan siswa dapat melakukan diskusi melaui internet dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga diperoleh ilmu dan wawasan yang luas.
  6. Peran siswa menjadi aktif dan mandiri.
Sedang kekurangan dari e-Learning meliputi:
  1. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru atau sesama siswa. Sehingga dapat memperlambat terjadinya values dalam pembelajaran.
  2. Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
  3. Berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik pembelajarab konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis ICT (Information and Comunication Technology).
  4. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tinggi, cenderung gagal.
  5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan.
  6. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan menguasai internet.
  7. Kurangnya personil dalam hal penguasaan pemrograman komputer.
C.      Bentuk Komunikasi E-Learning
Bentuk komunikasi yang digunakan dalam pembelajaran E-Learning ada dua, yaitu Synchronous (pada waktu yang sama) dan Asynchronous (pada waktu berbeda).
1.      Synchronous
Contoh synchronous adalah percakapan online dan konferensi video. Alat pembelajaran digunakan secara real-time, seperti instant messaging yang memungkinkan siswa dan guru untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dengan segera dan sinkron (dalam waktu yang bersamaan). Dibandingkan dengan belajar sendiri, peserta didik yang mengikuti program synchronous learning, dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dan juga pengajar selama pelajaran berlangsung.
Manfaatnya adalah memungkinkan siswa untuk menghindari perasaan terisolir dalam berkomunikasi dengan orang lain selama proses pembelajaran. Kelemahannya ada dalam hal fleksibelitas, peserta didik harus menyisihkan waktu tertentu untuk menghadiri sesi pengajaran secara langsung (live) atau kursus online secara real-time.
2.      Asynchronous
Asynchronous adalah lawan dari synchronous yaitu pembelajaran dilakukan ketika peserta didik atau pengajar sedang offline. Kursus dan komunikasi yang disampaikan melalui email dan pesan yang diposting di forum komunitas. Peserta didik biasanya akan menyelesaikan pelajaran mereka sendiri dan hanya menggunakan internet sebagai alat pendukung dibandingkan harus online pada waktu tertentu hanya semata-mata untuk kelas interaktif.
Kelebihannya mungkin peserta didik mampu mengikuti kurikulum dengan keinginan mereka sendiri, tanpa harus khawatir mengenai masalah penjadwalan. Namun kekurangannya, beberapa dari mereka mungkin tidak memiliki motivasi untuk melakukan pembelajaran mereka sendiri, karena mereka mungkin tidak menerima manfaat yang signifikan dari model komunikasi asynchronous, selain itu model ini juga dapat menyebabkan perasaan terisolasi, karena tidak ada lingkungan pendidikan yang nyata dan interaktif.

KESIMPULAN


Perkembangan teknologi informasi benar-benar mempengaruhi segala aspek kehidupan, khususnya di dunia pendidikan. Adanya internet dan gadget mengharuskan institusi pendidikan untuk menyesuaikan karakter siswa agar tercipta pembelajaran yang sukses, sehingga inovasi e-learning pun tercipta. E-learning merupakan model pembelajaran yang tidak mengharuskan siswa/pelajar pergi ke institusi pendidikan untuk melakukan pembelajaran tatap muka, melainkan pembelajaran jarak jauh antara instruktur dan siswa. Namun, beberapa institusi menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi pelajar karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka. Model-model pembelajaran e-learning ada 4 diantaranya adalah Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web), Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer), Virtual Education (Pendidikan Virtual), dan Digital Collaboration (Kolaborasi Digital). Bentuk komunikasi ada dua yaitu synchronous dan asynchronous. Karakteristik E-learning adalah memanfaatkan jasa teknologi elektronik, memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks), menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self-learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja, memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. 



By : Chamdi Fajar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Media Sosial Twitter sebagai Media Pembelajaran

TEMUKAN 5 KELEBIHAN MEDIA SOSIAL YOUTUBE SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN